Senin, 09 April 2012

GAMELAN JAWA


Gamelan Jawa

Februari 9th, 2012, posted in budaya jawa, falsafah Jawa, musik jawa
Gamelan Jawa adalah ensembel musik yang biasanya menonjolkan metalofon, gambang, gendang, dan gong. Musik yang tercipta pada Gamelan Jawa berasal dari paduan bunyi gong, kenong dan alat musik Jawa lainnya. Irama musik umumnya lembut dan mencerminkan keselarasan hidup, sebagaimana prinsip hidup yang dianut pada umumnya oleh masyarakat Jawa.
gamelan-jawa

Gamelan Jawa terdiri atas instrumen berikut:
Sejarah Gamelan
Kata Gamelan sendiri berasal dari bahasa Jawa “gamel” yang berarti memukul / menabuh, diikuti akhiran “an” yang menjadikannya sebagai kata benda.  Sedangkan istilah gamelan mempunyai arti sebagai satu kesatuan alat musik yang dimainkan bersama.
Tidak ada kejelasan tentang sejarah terciptanya alat musik ini. Tetapi, gamelan diperkirakan lahir pada saat budaya luar dari Hindu – Budha  mendominasi Indonesia. Walaupun pada perkembangannya ada perbedaan dengan musik India, tetap ada beberapa ciri yang tidak hilang, salah satunya adalah cara “menyanyikan” lagunya. Penyanyi pria biasa disebut sebagai wiraswara dan penyanyi wanita disebut waranggana.
Menurut mitologi Jawa, gamelan diciptakan oleh Sang Hyang Guru pada Era Saka. Beliau adalah dewa yang menguasai seluruh tanah Jawa, dengan istana yang berada di gunung Mahendra di daerah Medangkamulan (sekarang Gunung Lawu).
Alat musik gamelan yang pertama kali diciptakan adalah “gong”, yang digunakan untuk memanggil para dewa. Setelah itu, untuk menyampaikan pesan khusus, Sang Hyang Guru kembali menciptakan beberapa peralatan lain seperti dua gong, sampai akhirnya terbentuklah seperangkat gamelan.
Pada jaman Majapahit, alat musik gamelan mengalami perkembangan yang sangat baik hingga mencapai bentuk seperti sekarang ini dan tersebar di beberapa daerah seperti Bali, dan Sunda (Jawa Barat).
Bukti otentik pertama tentang keberadaan gamelan ditemukan di Candi Borobudur, Magelang Jawa Tengah yang berdiri sejak abad ke-8. Pada relief-nya terlihat beberapa peralatan seperti suling bambu, lonceng, kendhang dalam berbagai ukuran, kecapi, alat musik berdawai yang digesek dan dipetik, termasuk sedikit gambaran tentang elemen alat musik logam. Perkembangan selanjutnya, gamelan dipakai untuk mengiringi pagelaran wayang dan tarian. Sampai akhirnya berdiri sebagai musik sendiri dan dilengkapi dengan suara para sinden.
Gamelan yang berkembang di Jawa Tengah, sedikit berbeda dengan Gamelan Bali ataupun Gamelan Sunda. Gamelan Jawa memiliki nada yang lebih lembut apabila dibandingkan dengan Gamelan Bali yang rancak serta Gamelan Sunda yang mendayu-dayu dan didominasi suara seruling. Menurut beberapa penelitian, perbedaan itu adalah akibat dari pengungkapan terhadap pandangan hidup “orang jawa” pada umumnya.
Pandangan yang dimaksud adalah : sebagai orang jawa harus selalu “memelihara keselarasan kehidupan jasmani dan rohani, serta keselarasan dalam berbicara dan bertindak”. Oleh sebab itu, “orang jawa” selalu menghindari ekspresi yang meledak-ledak serta selalu berusaha mewujudkan toleransi antar sesama. Wujud paling nyata dalam musik gamelan adalah tarikan tali rebab yang sedang, paduan seimbang bunyi kenong, saron kendang dan gambang serta suara gong pada setiap penutup irama.
Penalaan dan pembuatan orkes gamelan adalah suatu proses yang sangat kompleks. Gamelan menggunakan empat cara penalaan, yaitu “sléndro”,  “pélog”,  ”Degung” (khusus daerah Sunda, atau Jawa Barat), dan “madenda” (juga dikenal sebagai diatonis), sama seperti skala minor asli yang banyak dipakai di Eropa.
  • Slendro memiliki 5 nada per oktaf, yaitu :  1 2 3 5 6 [C- D E+ G A] dengan perbedaan interval kecil.
  • Pelog memiliki 7 nada per oktaf, yaitu :  1 2 3 4 5 6 7 [C+ D E- F# G# A B] dengan perbedaan interval yang besar.
Komposisi musik gamelan diciptakan dengan beberapa aturan, yang terdiri dari beberapa putaran dan pathet, dibatasi oleh satu gongan serta melodinya diciptakan dalam unit yang terdiri dari 4 nada.
Gamelan Jawa merupakan seperangkat instrumen sebagai pernyataan musikal yang sering disebut dengan istilah karawitan. Karawitan berasal dari bahasa Jawa rawit yang berarti rumit, berbelit-belit, tetapi rawit juga berarti halus, cantik, berliku-liku dan enak. Kata Jawa karawitan khususnya dipakai untuk mengacu kepada musik gamelan, musik Indonesia yang bersistem nada non diatonis (dalam laras slendro dan pelog) yang garapan-garapannya menggunakan sistem notasi, warna suara, ritme, memiliki fungsi, pathet dan aturan garap dalam bentuk sajian instrumentalia, vokalia dan campuran yang indah didengar.
Gamelan yang lengkap mempunyai kira-kira 72 alat dan dapat dimainkan oleh niyaga (penabuh) dengan disertai 10 – 15 pesinden dan atau gerong. Susunannya terutama terdiri dari alat-alat pukul atau tetabuhan yang terbuat dari logam. Alat-alat lainnya berupa kendang, rebab (alat gesek), gambang yaitu sejenis xylophon dengan bilah-bilahnya dari kayu, dan alat berdawai kawat yang dipetik bernama siter atau celepung.
Secara filosofis gamelan Jawa merupakan satu bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Jawa. Hal demikian disebabkan filsafat hidup masyarakat Jawa berkaitan dengan seni budayanya yang berupa gamelan Jawa serta berhubungan erat dengan perkembangan religi yang dianutnya.
Pada umumnya alat-alat musik yang terdapat dalam perangkat Gamelan terdiri dari:
1. Counter-Melody, adalah alat-alat musik yangterdiri atas:


  • Gambang, adalah alat yang menyerupai instrument metallophone, tetapi bilah-bilahnyaterbuat dari kayu atau tembaga.
  • Suling, adalah alat musik tiup yang biasanya terbuat dari bambu. Dibedakan atas dua tipe: 1)suling dengan lima lubang (finger-holes) untuk laras Pelog; 2) suling dengan empat lubanguntuk laras slendro
  • Rebab, adalah alat musik gesek yang dapat menghasilkan suara cukup keras
  • Siter atau Celempung, adalah alat petik sejenis gitar tetapi memiliki senar yang lebih banyak.
2. Drum terdiri atas:
  • Bedug, adalah alat musik tabuh yang terbuat dari sepotong batang kayu besar yang telahdilubangi bagian tengahnya sehingga menyerupai tabung besar. Pada ujung batang yangberukuran besar ditutup dengan kulit binatang (biasanya kulit sapi, kerbau atau kambing).Bedug menimbulkan suara berat, rendah, tapi dapat didengar sampai jarak yang jauh.
  • Kendang, adalah alat musik tabuh menyerupai bedug tetapi memiliki ukuran yang lebih kecil.Kendang biasanya dimainkan oleh pemain gamelan profesional. Kendang dapat dibagimenjadi empat berdasarkan ukuran dari yang terbesar sampai yang terkecil: KendangGending, Kendang Wayangan, Kendang Ciblon, dan Kendang Ketipung.
3. Gong, terdiri dari:
Gong yang digantung. Dapat dibedakan dalam dua jenis yaitu:
  • Gong Ageng, adalah gong terbesar dalam Gamelan Jawa dan dipercaya sebagai“roh” dalam Gamelan. Oleh karena itu, gong ini sangat dihormati. Biasanya GongAgeng ditempatkan di belakang Gamelan.
  • Kempul, adalah gong gantung yang memiliki ukuran lebih kecil dari Gong Ageng.
Gong yang diletakkan diatas tali yang direntangkan pada bingkai kayu (tempat yang terbuatdari kayu ini kadang disebut “Rancakan”). Dapat dibedakan dalam 4 (empat) jenis gong,yaitu:
1. Bonang,
adalah satu set gong yang terdiri dari sepuluh sampai empat belas gong-gong kecil dengan posisi horizontal  yang
tersusun dalam dua deretan.
Ada duamacam Bonang, yaitu:
  • Bonang Barung, yaitu Bonang berukuran sedang, beroktaf tengah sampaitinggi
  • Bonang Panerus, yaitu Bonang berukuran kecil tetapi titi nadanya lebih tinggisatu oktaf dibandingkan Bonang Barung.
2. Kenong, adalah gong terbesar yang diletakkan diatas tali yang direntangkan pada bingkaikayu. Dalam beberapa       Gamelan, satu bingkai kayu dapat berisi 3 (tiga) Kenong
3.Ketuk dan Kempyang. Adalah gong-gong yang diletakkan di sebelah Kenong. Ketuk danKempyang selalu ditempatkan dalam sebuah kotak kayu.

4. Metallophones,
adalah alat-alat musik berbentuk bilahan lempengan yang terdiri dari enam tautujuh bilah, ditumpangkan pada bingkai kayu yang juga berfungsi sebagai resonator. Alat-alat musikini dapat dibedakan menjadi 2 (dua) jenis, yaitu:
a. Saron, terdiri atas:
  1. Saron Demung, yaitu alat musik dengan bilahan paling besar dalam keluarga Sarondan menghasilkan nada rendah. Titi nada Saron Demung lebih rendah satu oktaf dibanding Saron Barung. Saron Demung juga dapat dibedakan dalam 2 (dua) tipe:Demung Slendro dan Demung Pelog.
  2. Saron Barung. Dibandingkan dengan Saron Demung & Saron Panerus, SaronBarung memiliki bilahan logam menengah (medium). Titi nadanya satu oktaf lebihrendah dari Saron Panerus dan satu oktaf lebih tinggi dari Saron Demung. SaronBarung juga dapat dibedakan dalam 2 (dua) tipe: Barung Slendro dan Barung Pelog.
  3. Saron Panerus atau seringkali disebut dengan julukan Peking. Ini merupakankeluarga Saron yang paling kecil. Dibandingkan Saron Barung, Saron Panerusmemiliki titi nada lebih tinggi satu oktaf. Saron Barung juga dapat dibedakan dalam 2(dua) tipe: Panerus Slendro dan Panerus Pelog
b. Gender, adalah alat musik yang terdiri dari bilah-bilah metal yang ditegangkan dengan tali.
Gender dapat dibedakan menjadi:
  • Slentem, adalah alat musik dengan bilah metal dan resonator terbesar dalamkeluarga gender. Biasanya Slentem memiliki tujuh bilah dan memiliki titi nada satuoktaf dibawah Saron Demung
  • Gender, terdiri atas:
  1. Gender Barung. Gender Barung memiliki bilah metal dengan ukuran sedangdalam keluarga Gender. Gender Barung memiliki titi nada satu oktaf lebihrendah dari Gender Panerus.
  2. Gender Panerus. Gender Panerus memiliki bilah-bilah yang paling kecildalam keluarga Gender. Gender Panerus memiliki titi nada satu oktaf lebihtinggi daripada Gender Barung
Masing-masing dari alat-alat musik (perangkat) tersebut diatas memiliki fungsi-fungsi khusus yang saling mengisi dan melengkapi sehingga menciptakan harmonisasi antara satu sama lain. Setiap alat musik sudah memiliki pakem yang tertuang dalam phatet (pembatasan wilayah nada).


sumber :
http://wonojoyo.com/sejarah-gamelan-jawa/
http://tengkoraksakti.blogspot.com/2010/05/gamelan-jawa-sejarah-dan-misteri.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Gamelan_Jawa
http://www.scribd.com/doc/27559092/PERANGKAT-GAMELAN-JAWA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar