Minggu, 25 Maret 2012

MITOS PERNIKAHAN LELAKI SUNDA DAN WANITA JA




Apapun Yang Pernah Kita Baca Dan Yang Pernah Terjadi Pada Diri Kita Baik Yang Nyata Ataupun Hanya Sekedar Bayangan Dalam Mimpi, Jadikanlah Sebagai Untaian Kalimat Agar Menjadi Sebuah Kenangan Atas Semua Kisah-Kisah Yang Pernah Kita Lalui..



Mitos Pernikahan Lelaki Sunda dan Wanita Jawa


Pulau Jawa sangatlah banyak menyimpan Mitos, diantaranya adalah Lelaki Sunda tidak boleh menikah dengan Wanita Jawa, alasan yang disebutkan dalam mitos ini karena:

1. Pihak Jawa merasa lebih tua dan terhormat dari pihak Sunda, pernyataan ini diambil dari leluhur kerajaan Jawa lebih lama dari kerajaan Sunda berdirinya.
2. Pihak Sunda merasa harga dirinya dihina dan dilecehkan akibat terjadinya Perang Bubat yang terjadi sekitar 7 abad yang lalu (tepatnya tahun 1279 M) antara kerajaan Jawa dan kerajaan Sunda yang mana dalam perang tersebut para putra-putri kerajaan Galuh habis dibantai kerajaan Majapahit.

Bisa dilihat disini: Babad Sunda

Sebaliknya, Gadis Sunda malah sengaja disuruh dan dibiarkan Matre atau bersikap seperti wanita yang Su'ul-khuluq (ber-akhlak buruk) jika menghadapi Pria Jawa, alasannya seperti dalam mitos "Supaya tidak terjadi dan tidak terulang kembali wanita sunda dipinang oleh lelaki jawa". didikan yang aneh.. wkwkwk..

Kita beri Garis Bawah sree_______________________________t hehehe.. ^_^
ternyata alasannya hanya karena masalah "Harga Diri", tapi selebihnya saya tidak tahu, mungkin saja pernah terucap sumpah dari seseorang yang mempunyai "Ilmu Tinggi" yang mengatakan "Jika Lelaki Sunda menikah dengan Wanita Jawa maka ikatan pernikahannya tidak akan Langgeng", mungkin saja kan kalau sumpah ini pernah terucap dari mulut Leluhur orang Sunda atau Jawa yang Sakti dan Sakit Hati karena beban akibat dari peperangan yang terjadi..? yang jelas saya orang yang percaya dengan hal ghoib, termasuk kutukan semacam ini, hehehe..
ironisnya, orang tua dari kalangan Sunda dan Jawa sangat percaya dan selalu mencegah anak-anaknya agar tidak melanggar mitos ini, sampai-sampai jika terjadi pernikahan serupa, si orang tua tidak akan Ridho dengan pernikahannya, jadi gimana..? Ridho / Restu orang tua atau Mitos yang lebih penting..? wkwkwkwk.. pusing saya, ini mah udah jelas yang salah itu pemikiran orang tua dan kelakuan anak-anaknya, kudu dilurusin dengan cara-cara islami.

Bisa diambil kesimpulan untuk Solusi mitos diatas, bahwa kita harus berkomitmen dalam rumah tangga:
  • Saling Setia.
  • Saling menghargai.
  • Bimbing keluarga dengan cara-cara Islami.
  • Ketahuilah bahwa Wanita memang di "bawah" Lelaki.
  • Taat kepada Suami sesuai aturan Islam.
  • Saling menghormati.
  • Saling sabar.
  • Jangan mau kalah sama Mitos.
  • Saling pengertian.
  • Saling memaafkan.
  • Buang jauh-jauh rasa Gengsi.
  • Komunikatif.
  • Memahami Sifat satu sama lain.
  • Jangan berbicara dengan nada tinggi.
  • Boleh marah tapi harus dengan nada rendah.
  • Saling mendorong kearah yang lebih baik dengan perbuatan jika ada yang "jatuh" lalai dalam ibadah.
  • Jangan ada pihak ke-3 walaupun sekedar teman curhat, usahakan curhat hanya dengan suami atau istri walaupun sangat pahit terdengar (intinya sih harus terbuka).
  • Jangan sampai masalah pribadi dalam rumah tangga terdengar oleh tetangga, teman, mertua atau orangtua, apalagi wartawan infotainment.
  • Jujur dan terbuka, tidak mengurangi dan melebih2i (apa adanya).
  • Masalah materi harus dibicarakan dengan baik.
  • Ingatlah pengorbanan yang telah dilakukan di masa lalu oleh leluhur kita.
  • Nih saya kasih tambahan : Kunci Langgeng Rumah Tangga.

ah.. buat saya sih yang penting se-Aqidah aja lah, serius amat ngebahas beginian ya.. kaya yang mau nikah besok aja, padahal mah masih lama.. hehehe.. ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar